Skip to main content

Keindahan Asri Pantai Belitong Yang Mempesona


Pantai Belitong menawarkan keeksotisan alam yang sangat indah dan mempesona. Oleh karena itu datanglah untuk mendapatkan ketenangan, pantai perawan dan tebaran granit raksasa yang membentuk formasi-formasi unik. Dari sanalah batu-batu tersebut mendapatkan sebuah nama, pulau batu berlayar karena bagai deretan layar perahu, batu penyu karena mirip seekor penyu sedang mengapung dan pulau burung karena di pulau kecil tersebut bertengger batu raksasa yang sangat mirip dengan kepala burung sedang menantang lautan.

Bebatuan ini sebagai salah satu bukti bahwa di zaman purba, dimana Belitong merupakan sebuah kawasan gunung berapi. Belitong adalah pulau di bagian timur Sumater Selatan, bersama pulau Bangka dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya sejak 2002 menjadi provinsi sendiri, Bangka Belitong lepas dari sumatera selatan. Belitong sendiri sejak 2003 dibagi menjadi dua kabupaten, Bleitong Timur yang menghadap Selat Kalimantan dan Belitong Barat yang menghadap ke Selat Gaspar.

Sebelumnya, jika menyebut Belitong tidak beda dengan orang menyebut Sangihe atau Buton, semata itu adalah nama-nama Pulau di Nusantara. Belitong adalah pulau kecil yang luasnya 4.889 kilometer persegi dengan memiliki 14 kecamatan, hampir semua kecamatan memiliki pantai maka budayanya adalah budaya bahari.

Ada festival yang selalu diadakan di tempat ini yaitu Festival Bahari, Festival Tradisi Bahari merupakan kerja sama Direktorat Tradisi, Ditjen Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan pemda Kabupaten Belitong. Yang ada dalam pertunjukan budaya ini adalah Upacara Buang Jong, lomba Dayung Sampan, lomba Tarik Tambang Sampai Beregu, lomba Merajut Jaring, diskusi kebaharian dan seperti di awal tulisan ini ada permainan anak-anak. Senasib dengan daerah-daerah lain di Nusantara, permainan anak khas Belitong juga sudah jarang dimainkan.

Oleh karena itu, Pemda Kabupaten Belitong mendata permainan anak-anak Belitong dan didapatlah 25 permainan. Dari jumlah itu dipilih 10 permainan yang sudah sangat lama bahkan orang belitong pun sudah lupa. Sepuluh permainan anak-anak itu kemudian dijadikan film dokumenter 27 menit dengan judul Menapak Hijau Bumi Tanpa Alas Kaki. Film dokumenter inidimainkan oleh 10 pemain anak-anak di Belitong.

Newest Post